Senin, 27 Mei 2013

AMIN!


"nda mauja nulis curhat-curhat ga penting lagi di blogku deh"


Kalimat yang baru sekitar 12 jam gue bilang ke afif, temen gue.
Mungkin 12 jam kemudian dia bakal ngetawain ketidak konsistenan gue.

Seharusnya sekarang gue duduk depan laptop searching "strategi pemasaran Teh Kotak" buat tugas final kuliah gue.
Tapi gue malah berakhir di postingan ini.

Tadinya gue iseng buka blognya si nicha dan memandangi lama postnya yg berjudul Story Of Love yang membawa fikiran gue ke masa itu. masa lalu. masa yang ga jauh beda dengan hari ini. masa masa berat dan masih dengan orang yang sama.

Kemarin tepatnya jam 2 siang di koridor kapus dengan mata bengkak dan tangan dingin gue SMS dia.. isinya ya marah-marah karna kekecewaan gue membaca direct message dia.

Gue dengan sangat sadar kalo "siapa lo mau marah?"
Tapi entahlah, seperti rasa kecewa yang sangat amat. ada yang pernah bilang "sesuatu yang spesial yg dilakukan untuk kita akan tidak spesial lagi ketika sesuatu itu dilakukan lagi ke orang lain" dan itulah. I'm not as special as I think, mungkin karna gue ga pake telor jadi ga spesial.


Gue ga mau jadi egois untuk diri gue sendiri.
Gue bisa aja terus sama dia. dan ga peduli akan rasa sakit yang akan gue dapati lagi ke depannya.
Tapi kasian.
Keledai aja ga mau jatuh di lubang yang sama.

Yang gue bisa lakuin ya ini. Menulis, buat dia tau kalo gue sekarang dalam kondisi merindu. Dan sekarang jarak rindu gue ke dia cuman sebatas jarak dari dahi gue ke sejadah gue.

Bisa apa selain berdoa? Untuk kebaikan gue. Untuk kebaikan dia.
Dia masih tetap jadi salah satu orang yang hadir dalam setiap doa gue.
Setelah ini entah apalagi yang bakal terjadi nanti. Entah harus menangis lagi kah. Bahagia kah.
Yang gue tau bahwa gue tidak akan berhenti disini. Gue jalan terus dan memperbaiki diri

Gue tidak mencari dan gue tidak menunggu cuma menjalani yang memang harus dilalui.
People come, people go. Ya gitu deh hidup..

I take a deeply breathe, and stuck on kardus soto mie di atas lemari. Gue liatin lama, dan gue ambil, gue bongkar.. Jaket biru, baju hijau, helm pink, tiket-tiket nonton, sketch..




Kemaren gue berfikir untuk membiarkan semua kenangan itu berakhir di atas lemari, di kardus indomie soto. Tapi akhirnya gue berfikir lagi dan gue sadar bahwa ga perduli kita mau block, unfollow, delete semua foto-foto. Kenangan itu bakal tetap ada. Jadi mau apalagi? Nikmati saja ketika kenangan itu tiba-tiba teringat lagi. Menangis saja kalau perlu. Dan menulislah kalau rindu :)
"Semoga mereka selalu bisa menemukan jalan kembali, untuk terus bersama" - from asy blog to us
Tapi.. Kalau memang kita tidak bisa menemukan jalan untuk kembali bersama, semoga kita dapat yang terbaik untuk kita pada akhirnya.

AMIN!

(ditulis, sambil galau tugas final pemasaran Teh Kotak ga jadi-jadi)

Don't Know What To Do

diketik tanggal 29 - April - 2013.

Long time no post.. Sekalinya ngepost ya kalo bukan lagi seneng banget ya pasti sebaliknya..
Dan mungkin postingan ini itu sebaliknya..

Dimulai dari gue dan dia yang ga lagi menjadi kita, itu udah terjadi 10 hari yang lalu. Ikhlaskah? Pasti belum. Tapi sedang mencoba. Kembali kemasa dimana gue ngelakuin hal sendirian,dimana gue ga punya lagi orang buat di sender-senderin, dimana gue gapunya lagi space jari untuk digenggam, dimana gue gapunya lagi tempat untuk ngeluh tanpa takut dibilang cengeng. Pas gue ngetik hal-hal diatas rasanya itu kayak ada biji duren nyangkut ditenggorokan kayak lagi ngiris bawang bombay didepan chef juna yang memaksa air mata gue tertahan. Elah, lebay. Haha

Kata orang "coba lakuin yang bikin lo seneng, misalnya jalan atau makan semua makanan yang lo suka" Gue jawab. "udah"

Kata orang "coba tiap bangun pagi ingetin diri lo untuk ikhlas" gue jawab "udah"

Kata orang "coba lo pergi ke tempat yang ga pernah lo datengin sama dia" gue jawab "udah"

Tapi semuanya tetap kayak gini. Gue tetep kangen dan berharap dia ada disemua hal yang gue lakuin.

Gimana rasanya tiap lo bangun dan lo bertekad "oke gue harus ikhlas" tapi pas lo jalan ke kampus orang-orang nanyain "sendirian? mana si anu?" atau lo ada rencana jalan bareng temen-temen lo dan lo minta dijemput terus temen lo nanya "ih mana pacarmu?" yah pertanyaan pertanyaan yang mengikis sedikit demi sedikit pertahanan gue untuk tidak menangis. mungkin pertanyaan orang-orang disekitar gue itu mengandung bawang yang bikin gue selalu pengen nangis tiap ngejawab.

Satu-satunya hal yang harus gue lakuin sekarang memang mengikhlaskan. Dunia tidak berhenti disini, tapi ada satu rasa yang hilang. satu indra yang tak berfungsi. satu kekosongan yang tak terisi. Iya, rasanya seperti itu. Kita memang tidak mati, tapi ada yang kurang ketika kita tak lagi berbagi. Yang ada hanya harapan untuk bisa melupakan dan menemukan yang seperti dia harapkan. Dimana kini kita hanyalah gue dan dia yang sedang sama-sama berjalan tapi berbeda tujuan. Tangan kita mungkin masih saling menggenggam. Iya dia menggenggam ambisinya dan gue menggenggam harapan untuk bisa segera mengikhlaskan keputusan yang tiba-tiba.

Gue bukan Ricard Max yang bilang I'll Be Right Here Waiting For You. Tapi mungkin gue bakal jadi Adele yang I wish nothing but the best for you and I hope the best for me too. Biar adil :))

And after all I typed down on this site All I really wanna typed is. I miss you, ca..