Senin, 27 Mei 2013

Don't Know What To Do

diketik tanggal 29 - April - 2013.

Long time no post.. Sekalinya ngepost ya kalo bukan lagi seneng banget ya pasti sebaliknya..
Dan mungkin postingan ini itu sebaliknya..

Dimulai dari gue dan dia yang ga lagi menjadi kita, itu udah terjadi 10 hari yang lalu. Ikhlaskah? Pasti belum. Tapi sedang mencoba. Kembali kemasa dimana gue ngelakuin hal sendirian,dimana gue ga punya lagi orang buat di sender-senderin, dimana gue gapunya lagi space jari untuk digenggam, dimana gue gapunya lagi tempat untuk ngeluh tanpa takut dibilang cengeng. Pas gue ngetik hal-hal diatas rasanya itu kayak ada biji duren nyangkut ditenggorokan kayak lagi ngiris bawang bombay didepan chef juna yang memaksa air mata gue tertahan. Elah, lebay. Haha

Kata orang "coba lakuin yang bikin lo seneng, misalnya jalan atau makan semua makanan yang lo suka" Gue jawab. "udah"

Kata orang "coba tiap bangun pagi ingetin diri lo untuk ikhlas" gue jawab "udah"

Kata orang "coba lo pergi ke tempat yang ga pernah lo datengin sama dia" gue jawab "udah"

Tapi semuanya tetap kayak gini. Gue tetep kangen dan berharap dia ada disemua hal yang gue lakuin.

Gimana rasanya tiap lo bangun dan lo bertekad "oke gue harus ikhlas" tapi pas lo jalan ke kampus orang-orang nanyain "sendirian? mana si anu?" atau lo ada rencana jalan bareng temen-temen lo dan lo minta dijemput terus temen lo nanya "ih mana pacarmu?" yah pertanyaan pertanyaan yang mengikis sedikit demi sedikit pertahanan gue untuk tidak menangis. mungkin pertanyaan orang-orang disekitar gue itu mengandung bawang yang bikin gue selalu pengen nangis tiap ngejawab.

Satu-satunya hal yang harus gue lakuin sekarang memang mengikhlaskan. Dunia tidak berhenti disini, tapi ada satu rasa yang hilang. satu indra yang tak berfungsi. satu kekosongan yang tak terisi. Iya, rasanya seperti itu. Kita memang tidak mati, tapi ada yang kurang ketika kita tak lagi berbagi. Yang ada hanya harapan untuk bisa melupakan dan menemukan yang seperti dia harapkan. Dimana kini kita hanyalah gue dan dia yang sedang sama-sama berjalan tapi berbeda tujuan. Tangan kita mungkin masih saling menggenggam. Iya dia menggenggam ambisinya dan gue menggenggam harapan untuk bisa segera mengikhlaskan keputusan yang tiba-tiba.

Gue bukan Ricard Max yang bilang I'll Be Right Here Waiting For You. Tapi mungkin gue bakal jadi Adele yang I wish nothing but the best for you and I hope the best for me too. Biar adil :))

And after all I typed down on this site All I really wanna typed is. I miss you, ca..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar